Cikarang adalah ibukota dari Kabupaten Bekasi yang terletak 34 km sebelah timur Jakarta. Cikarang yang dikenal sebagai kota industri terbesar di Asia Tenggara membuka peluang bagi investor untuk berlomba-lomba menanamkan modalnya di sana.
Saat ini, Cikarang telah menjadi salah satu pusat industri nasional yang nilai ekspornya mampu bersaing dengan Batam. Kawasan industri di Cikarang merupakan kawasan industri yang potensial mengingat sekitar 2.125 unit pabrik dari 25 negara berlokasi di kawasan tersebut.
Oleh karena itu, Cikarang mampu menyumbang sebesar 34,46% dari Penanaman Modal Asing dan Penamaman Modal Dalam Negeri, serta 22-45% dari volume ekspor nasional. Pada tahun 2008 (?), omzet kawasan industri ini mencapai USD 35 miliar dan 70% di antaranya untuk pasar ekspor.
Tercatat tujuh kawasan industri sudah berada di Cikarang, antara lain kawasan industri MM2100, Delta Silicon I, Delta Silicon II, EJIP, BIIE, Jababeka I, dan Jababeka II. Kawasan industri Delta Silicon I dan Delta Silicon II berada di bawah naungan grup Lippo.
Beberapa pabrik yang ada di Cikarang meliputi pabrik otomotif, pabrik sabun, pabrik air minum kemasan, dan keperluan rumah tangga. Namun, yang akan dibahas di bawah ini adalah pabrik-pabrik otomotif yang berada di Cikarang. Berikut beberapa pabrik otomotif yang berada di Cikarang:
Pabrik Ban PT Hankook Tire
Salah satu pabrik di Cikarang yang berfokus pada industri otomotif adalah pabrik ban PT Hankook Tire Indonesia. Pabrik di Cikarang ini menjadi salah satu tulang punggung ekspor ban Indonesia ke pasar Eropa dan Amerika. Pabrik ban yang berdiri di atas lahan 60 ha dengan didukung 1.852 karyawan ini mampu memproduksi 32.000 ban per hari atau 12 juta ban per tahun.
Sebanyak 92% ban yang diproduksi di sini dipasok untuk pasar ekspor. Ban yang diproduksi di pabrik ini terdiri dari empat merk, yaitu Ventus, Kinergy, Dynapro, dan Vantra.
Kinergy dikhususkan sebagai ban untuk mobil penumpang jenis MPV seperti Sienta, sementara Dynapro untuk mobil-mobil berjenis SUV, sementara Vantra untuk van, pick-up, dan light truck. Senior Manager Corporate Management Team Hankook Tire Indonesia, Hyon Young Seop mengatakan, sekitar 8% lainnya dipasok untuk kebutuhan ban di pasar dalam negeri.
Park Byoung Jun, General Manager Corporate Management Team Hankook Tire Indonesia mengatakan, di seluruh dunia, Hankook mengoperasikan 8 pabrik dan pabrik di Cikarang, Bekasi, ini merupakan pabrik ketujuh yang dibangun Hankook untuk pasar global.
Pabrik ini mengadopsi konsep ramah lingkungan. Untuk menjalankan mesin-mesin pabrik, digunakan energi listrik yang bersumber dari tenaga gas yang dipasok oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melalui jaringan pipa bawah tanah.
Kebutuhan karet alam sebagai salah satu bahan baku penting produksi ban di pabrik Hankook di Cikarang ini, terutama untuk ban-ban kendaraan niaga, dipasok dari berbagai kebun karet di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Pabrik Wuling
Salah satu pabrik di Cikarang yang berfokus pada industri otomotif adalah perusahaan Wuling Motor. Tahun 2017 lalu, Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla meresmikan pabrik milik SGMW Motor Indonesia yang jadi bukti investasi senilai 700 juta dolar Amerika Serikat.
SGMW Motor Indonesia merupakan perusahaan kongsi antara tiga pihak, yakni SAIC dengan saham kepemilikan sebesar 50,1%, General Motor China dengan 44%, dan Guangxi Automobile Group (Wuling Motor) dengan 5,9%.
Pada industri mobil, Jusuf mengatakan butuh kemampuan dari hulu soal bahan baku seperti baja, aluminium, dan karet. Butuh ratusan penyuplai untuk memenuhi hal tersebut. Selain itu dampak lainnya dari pengembangan industri otomotif yaitu membuka lapangan pekerjaan.
Pabrik ini berdiri di atas area seluas 60 hektar yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu lokasi perakitan serta pemusatan penyuplai asal China dan Amerika Serikat. Pabrik ini setidaknya telah menyerap sekitar 3.000 tenaga kerja. Pembangunan pabrik dimulai sejak dua tahun lalu (? tahun berapa? Karena tidak ada info tanggal pembuatan artikel ini), peletakan batu pertama dilakukan pada 20 Agustus 2015.
Kapasitas terpasang di pabrik sebanyak 120.000 unit yang bisa ditingkatkan hingga maksimal 150.000 unit. Tahun ini, (? tahun berapa? Karena tidak ada info tanggal pembuatan artikel ini), SGMW Motor Indonesia menargetkan untuk memproduksi 8.000 unit Confero S.